Apa itu Marketing Mix? Fungsi & Pengertiannya

Saat menjalankan bisnis, tentunya Anda harus tahu cara memasarkan produk Anda. Nah, salah satu caranya adalah dengan memahami apa itu marketing mix.

Mungkin Anda pernah mendengar istilah ini di seminar, televisi, atau di surat kabar. Namun, apakah Anda pernah mempelajarinya lebih dalam?

Jika belum, artikel ini adalah tempat yang tepat untuk memahami pengertian, konsep, dan juga fungsi marketing mix. Mari kita mulai!

Apa itu Marketing Mix?


Marketing mix adalah sekumpulan variabel pemasaran yang digunakan untuk meraih tujuan bisnis. Pada dasarnya, ada empat variabel yang ada di dalam marketing mix:

1. Product – Apakah kualitas produk sesuai dengan kebutuhan target pasar?

2. Price – Apakah harga produknya bisa dijangkau oleh calon pembeli?

3. Place – Apakah pembeli bisa mengakses dan menemukan produknya dengan mudah?

4. Promotion – Apakah produknya sudah dipromosikan dengan baik?

Itulah mengapa marketing mix terkenal juga sebagai 4P. Keempat variabel tersebut kerap dipertimbangkan marketer saat merancang sebuah rencana pemasaran.

Namun, seiring dengan perkembangan konsepnya, kini marketing mix tidak hanya dikenal sebagai 4P, tapi juga 7P. Dengan kata lain, jadi ada tujuh variabel di dalam marketing mix.

Tiga variabel barunya adalah physical evidence (bagaimana produknya dikemas), people (siapa yang membuat produknya), dan process (bagaimana produknya diproduksi).

Lalu, apa fungsi dan manfaat marketing mix untuk bisnis Anda? Mari kita lihat di bagian selanjutnya.

Baca Juga: Drip Campaign dalam Digital Marketing

Fungsi Marketing Mix untuk Bisnis Anda

Produk yang bagus saja belum cukup. Anda memerlukan strategi marketing yang efektif agar orang-orang mengenal produk Anda dan manfaat yang bisa mereka dapatkan dari produk tersebut.

Nah, fungsi marketing mix adalah untuk membantu Anda merumuskan strategi marketing yang efektif. Dengan begitu Anda bisa mengkomunikasikan produk Anda kepada target pasar yang tepat dan dengan pesan yang sesuai.

Selain itu, salah satu faktor utama bangkrutnya perusahaan biasanya karena gagal memasarkan produk. Jadi, dengan memahami konsep marketing mix, diharapkan para pemilik bisnis lebih paham apa yang mesti mereka pasarkan.

7 Variabel Utama dalam Marketing Mix

Di atas, Anda sudah melihat bahwa marketing mix terdiri dari 7P. Mari kita bahas satu per satu:

1. Product


Produk adalah apa saja yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan orang, bisa dalam bentuk jasa, barang, atau produk virtual. Di era digital ini produk tidak terbatas pada produk fisik atau jasa. Anda juga bisa menciptakan produk virtual seperti website, aplikasi, dan semacamnya.

Yang perlu diingat ketika menciptakan produk adalah Anda harus memproduksi produk yang sesuai dengan permintaan (demand) dari pasar. Karena itulah Anda perlu melakukan riset produk untuk menemukan apa yang dibutuhkan pasar dan solusi apa yang bisa Anda tawarkan.

Untuk memudahkan Anda melakukan riset pasar, berikut adalah pertanyaan-pertanyaan yang perlu Anda jawab:

  • Apa masalah yang dihadapi konsumen?
  • Solusi (produk) apa yang bisa Anda tawarkan?
  • Bagaimana konsumen akan menggunakan produk Anda?
  • Apa keunikan dari produk yang Anda tawarkan?


Banyak bisnis yang gagal di tengah jalan karena buruknya kualitas riset produk yang dilakukan di awal. Banyak pebisnis terjebak pada menciptakan produk yang hanya mengandalkan ide subjektif, tanpa riset.

Perlu Anda ketahui, membuat produk yang tidak diinginkan konsumen adalah faktor kegagalan terbesar kebanyakan perusahaan rintisan (startup). Seperti yang dapat Anda lihat pada infografik di atas, 36 persen perusahaan rintisan gagal karena menciptakan produk yang salah.

Jadi pastikan Anda membuat produk yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen berdasarkan data-data yang Anda temukan di lapangan. Bukan sekadar ide subjektif Anda.

2. Price


Unsur berikutnya dalam marketing mix yaitu Price atau harga adalah sejumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk menggunakan produk Anda. Harga yang terlalu rendah bisa membahayakan keberlangsungan bisnis. Di sisi lain, harga yang terlalu tinggi juga akan menyurutkan minat pembeli.

Anda perlu menemukan titik yang tepat di mana konsumen tidak merasa keberatan dan bisnis Anda tetap bisa berjalan. Dalam ilmu ekonomi terdapat istilah Break Even Price, yaitu harga terkecil yang bisa dipasang pada produk agar bisnis tidak merugi.

Untuk mendapatkan nilai break even price ada rumus tersendiri, yaitu

(Total Fixed Cost/Production Volume)+Variable Cost Per Unit = Break Even Price

Total Fixed Cost adalah biaya keseluruhan pembuatan produk. Termasuk di dalamnya ongkos material, ongkos tenaga, dan ongkos lain-lain (alat tulis kantor, marketing, dll)
Production Volume adalah jumlah keseluruhan produk yang dibuat
Variable Cost Per Unit adalah biaya pembuatan satu buah produk
Perlu diingat break even price belum mendatangkan keuntungan bagi bisnis. Itu adalah titik aman yang tidak merugikan bisnis Anda. Jadi Anda perlu menambahkan sekian rupiah lagi dari break even price untuk mendapatkan keuntungan.

Baca Juga: Strategi Marketing Viral Menggunakan Hashtag

3. Place


Place atau tempat adalah lokasi fisik tempat berjalannya bisnis atau kanal distribusi untuk mencapai target pasar. Sebuah bisnis memerlukan lokasi penjualan yang ideal untuk bisa menjangkau target pasar dengan mudah.

Unsur marketing mix yang satu ini mencakup kantor pusat, gudang, pabrik, toko fisik, kantor cabang, hingga toko cabang. Anda tidak harus menempatkan kantor pusat, pabrik, dan toko fisik dalam satu lokasi. Pilihlah lokasi yang ideal dengan mempertimbangkan fungsi dan biaya.

Kini place tidak terbatas hanya pada lokasi fisik. Anda pun perlu mempertimbangkan internet sebagai tempat berjualan. Tempat untuk menjual produk semakin beragam, dari media sosial, marketplace, hingga website toko online.

Setiap platform berjualan di internet punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Misalnya, marketplace memungkinkan Anda untuk menjangkau konsumen lebih banyak. Namun, ada banyak regulasi yang harus Anda patuhi dan pembagian keuntungan.

Berbeda dengan website toko online. Anda tidak terikat regulasi apa pun karena Anda mengelola website toko online secara mandiri. Keuntungan pun semuanya masuk ke kantong Anda. Memang Anda harus melakukan semuanya secara mandiri, dari membuat produk hingga promosi. Namun, Anda punya kebebasan lebih dan tidak perlu berbagi keuntungan.

4. Promotion


Promotion atau promosi adalah segala upaya untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan produk. Bisa dibilang ini adalah salah satu elemen marketing mix yang paling penting.

Anda dapat melakukan promosi menggunakan berbagai macam media, dari website, media sosial, surat kabar, radio, televisi, digital ads, media online, video online, hingga podcast.

Di era digital ini, mau tidak mau, Anda harus bisa menjangkau calon konsumen melalui ranah dunia maya. Baik itu melalui media sosial, trafik organik, digital ads, content marketing, ataupun video marketing.

Baca juga artikel lainnya aksaralab.com
Hastag : #thumbnail #youtube #digitalcontent #digitalstrategi #agency #contentcreator

Sumber: Aksaralab

==============================================

Kunjungi Website kami untuk konten yang lebih lengkap:
Website: https://aksaralab.com/

Subscribe Channel Youtube kami di:
Youtube: https://www.youtube.com/@aksaralab

Untuk yang memiliki akun social media bisa follow kami di:
Instagram: https://www.instagram.com/aksaralab_/
Tiktok: https://www.tiktok.com/@aksaralab

Follow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *