12 Prinsip Desain Grafis yang Wajib Dikuasai

Desain grafis adalah bentuk komunikasi visual yang memanfaatkan elemen grafis, seperti gambar, teks, warna, dan sebagainya untuk menyampaikan informasi secara efektif. Desain yang baik adalah desain yang elemennya dapat berhubungan satu sama lain tanpa ada benturan yang bisa merusak ide dan maknanya. Oleh karena itu, penting bagi seorang desainer grafis agar benar-benar memahami prinsip dasar berikut.

Contrast

Kontras adalah salah satu prinsip desain grafis yang paling awam dan setiap desainer grafis harus memahami prinsip ini, yang mengacu pada perbedaan antara elemen dalam desain. Misalnya, dalam warna yang gelap di satu elemen, maka elemen grafis lainnya harus dalam warna terang agar mudah dibedakan.

Balance

Semua elemen yang ada pada suatu desain harus diperhitungkan keseimbangannya, baik dari unsur warna, ukuran maupun tekstur dan menghindari meletakkan semua elemen di tempat yang sama.
Ada 2 tipe prinsip ini yakni:
Simetrikal, yaitu membuat desain seimbang dengan menyelaraskan elemen berbobot sama.
Asimetrikal, yaitu menyelaraskan elemen berat bersama elemen yang lebih ringan guna menampilkan efek kontras.

Emphasis

Hal ini merupakan prinsip penekanan informasi terpenting yang perlu ditunjukkan dalam desain harus menjadi hal pertama yang dilihat orang, sehingga siapapun yang melihat harus bisa menyadarinya.

Repetition

Prinsip ini bisa digunakan untuk memperkuat ide yang ingin disampaikan melalui desain. Pengulangan bisa berbentuk dalam banyak elemen yang berbeda, seperti warna, jenis huruf, bentuk ruang, dan elemen lainnya.

Proportion

Pada dasarnya proporsi mengacu pada ukuran elemen satu sama lain dalam desain. Elemen yang lebih besar akan lebih mudah dilihat dibandingkan elemen yang lebih kecil. Pada prinsipnya, elemen yang besar tentu memiliki informasi yang lebih penting dibandingkan yang kecil.

Hierarchy

Prinsip ini memberikan tingkatan visual yang mampu membantu orang yang melihat desain grafis kalian mengetahui elemen mana yang terpenting. Misalnya, dengan mengamati judul dan heading, orang akan langsung paham elemen mana yang berusaha ditonjolkan dari desain.

Rhythm

Prinsip irama ini berguna untuk membuat ritme visual yang biasanya terjadi saat mengkomposisi musik. Ritme visual sendiri memiliki 5 tipe yakni random, regular, alternating, flowing, dan progressive.

Pattern

Prinsip pola dalam desain grafis mengacu pada pengulangan yang rapi dari beberapa elemen grafis untuk menciptakan desain yang menarik dan harmonis. Pola juga dapat diartikan pada bagaimana elemen desain dibuat dalam sebuah project dan menjadikannya standar agar bisa dengan mudah menyampaikan ide dengan baik pada orang yang melihatnya.

White Space

Prinsip ruang putih juga dikenal sebagai ruang negatif, dan mengacu pada area desain yang kosong dan tidak termasuk elemen desain. Meskipun begitu, keberadaan ruang putih sangat penting karena dapat menyediakan ruang bagi elemen lainnya untuk bernapas. Ruang putih juga membuat elemen satu dan lainnya tampak berbeda.

Movement

Prinsip ini mengacu pada bagaimana mata manusia akan berinteraksi. Prinsip pergerakan ini mengarahkan supaya elemen terpenting yang ada pada desain menjadi hal pertama yang diperhatikan oleh orang lain saat mereka melihat desain tersebut. Setelah itu, baru orang lain akan melihat elemen lainnya.

Variety

Prinsip variasi atau keragaman digunakan dalam desain untuk menciptakan ketertarikan visual. Dimana variasi ini dapat dibuat dengan elemen yang berbeda seperti warna, tipografi, gambar, bentuk, dan banyak lagi. Penggunaan variasi dapat juga untuk menghindari kemungkinan desain yang menjadi monoton. Poin penting dari prinsip beragam ini adalah berhati-hati dalam memilih variasi yang akan digunakan agar hasilnya tidak berantakan dan overload.

Unity

Desain grafis juga harus berprinsip pada kesatuan. Hal ini dikarenakan semua elemen yang ada harus bisa menunjukkan hubungan satu sama lain dan memberikan gambaran penuh yang satu atas keberagaman dan konsep yang ingin ditonjolkan. Sehingga, desain grafis bisa terlihat lebih terorganisir.

Dua belas prinsip desain grafis diatas saling berhubungan satu sama lain, hal ini harus kamu pahami dengan betul apabila kamu menggeluti bidang kreatif. Prinsip-prinsip ini akan membantu kamu menghasilkan desain yang nyaman dipandang mata, dan mudah diterima oleh audiens.

Aksaralab

Ikuti:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *