sumber gambar : markey.id
Bagaimana cara supaya konsumen betah berbelanja di toko online Anda? Kuncinya ternyata sederhana, pastikan trik marketing website Anda sudah memuat 5 komponen berikut ini.
Banyak penelitian terkait digital marketing membuktikan bahwa emosi dan perasaan konsumen lah yang mendorong mereka berbelanja online. Semakin dalam kedekatan emosional atau kenyamanan pembeli dengan brand Anda, otomatis semakin besar peluang transaksi terjadi.
5 Trik Marketing Website untuk Mendorong Penjualan
Studi tahunan dari agensi MBLM di Amerika Serikat menemukan fakta yang menarik. Menurut mereka, koneksi emosional masyarakat dengan layanan perusahaan menjadi penyebab utama pesatnya pertumbuhan brand-brand online kekinian. Maka dari itu, website kini dijadikan sarana untuk memaksimalkan kedekatan dengan audiens. Trik website marketing dipilih lantaran kebiasaan masyarakat mengakses banyak informasi dari web (Google).
1. Tampilkan Sisi Humanis Brand
Pertama-tama, sering-seringlah menampilkan sisi humanis brand Anda dalam kampanye marketing website.
Menurut studi psikologi, manusia (konsumen) selalu lebih mudah membangun hubungan emosional dengan sesamanya ketimbang hal lain. Jadi, ubahlah visi misi perusahaan yang “abstrak” dengan sisi humanis yang lebih konkret dan mudah dimengerti.
Strategi marketing ini dapat diaplikasikan pada semua jenis usaha, tanpa terkecuali. Salah satu perusahaan yang sukses berkat penonjolan sisi humanisnya adalah Apple.
Selama bertahun-tahun, Steve Jobs selalu memastikan produk-produk Apple mampu memenuhi kebutuhan penggunanya baik dari segi fungsi, finansial, maupun emosional.
Menampilkan sisi humanis brand pada marketing website juga cukup mudah. Cukup cantumkan info-info dasar sederhana seperti pendiri perusahaan, anggota tim, kisah latar belakang, dan testimoni yang dimiliki.
Tapi, jangan terlalu fokus memaparkan kualifikasi tim perusahaan Anda. Lebih baik kemas info dengan cara yang “membumi tanpa sekat”, seperti turut menampilkan minat dan visi dari orang-orang di balik layar perusahaan Anda.
2. Tumbuhkan Kepercayaan dengan Originalitas
Strategi marketing website Anda harus mampu menumbuhkan kepercayaan konsumen. Ini karena kepercayaan adalah unsur vital mendasar dari semua hubungan emosional, termasuk antara konsumen dan brand.
Kepercayaan dapat tumbuh ketika pelanggan tahu dan yakin bahwa produk atau layanan Anda bersifat original, jujur dan asli. Menumbuhkan kepercayaan mungkin agak sedikit sulit, mengingat saat ini banyak produk dan servis palsu yang dipasarkan persis seperti aslinya.
Tapi jangan cemas, karena ada sejumlah cara mudah untuk menanamkan keyakinan pada konsumen, seperti:
- Memasang testimoni asli dari pembeli sebelumnya. Testimoni bisa berupa artikel ulasan, kolom review khusus, kolase foto (galeri) atau video pendek.
- Info “Behind The Screen”. Banyak konten‘di balik layar’ produksi sengaja diposting untuk memperkenalkan proses pembuatan produk atau persiapan layanan ke calon konsumen.
- Fitur “Tour”. Minta bantuan pada tim IT Anda untuk melengkapi website dengan menu tour virtual ke perusahaan. Konsepnya mirip dengan behind the screen, tetapi lebih eksklusif dan rinci.
- Selalu aktif merespon pertanyaan atau komentar konsumen secara terbuka, kecuali untuk permasalahan yang bersifat privasi. Cara ini akan memperlihatkan betapa brand Anda jujur, kompeten, dan bertanggung jawab kepada masyarakat.
- Mencantumkan watermark logo pada konten sebagai bukti bahwa konten asli buatan sendiri dan tak bisa diplagiat orang lain.
Terakhir, pastikan juga bahwa Anda selalu konsisten memenuhi hal-hal yang dijanjikan sebelumnya ke pembeli. Misalnya Anda mengklaim menjual produk yang “ramah lingkungan”, jadi, komposisinya harus tidak mengandung zat-zat penyebab polusi.
Untuk itu hindarilah sikap hiperbola saat menjelaskan khasiat produk/jasa ke audiens. Promosi yang cenderung melebih-lebihkan kini sering dipandang sebagai omong kosong palsu.
3. Gunakan Pemantik Perasaan atau Emosi
Memanfaatkan kata-kata, objek, atau hal-hal lain yang bisa memicu perasaan konsumen. Unsur pembangkit emosi ini wajib ada dalam pesan atau konten-konten website Anda!
Para psikolog meyakini bahwa objek pemantik emosi sangat ampuh untuk mengembangkan ikatan emosional calon pembeli dan mendorong penjualan produk atau jasa. Semakin kuat pemicunya, maka semakin besar pula usaha konsumen untuk mendapatkan keinginan mereka.
Inilah sejumlah pemicu emosional yang sering dipakai dalam konten promosi:
- Rasa takut. Contoh terbaik dari pemanfaatan rasa takut calon buyer adalah ketika memasarkan produk asuransi. Atau yang lebih sering dilakukan, pemberian bayang-bayang menakutkan kelewatan diskon atau promo fantastis. Namun rasa takut tergolong sebagai salah satu emosi negatif, sehingga Anda harus hati-hati memanfaatkannya.
- Rasa bersalah. Pemanfaatan emosi ini banyak dilakukan oleh badan amal. Nyatanya, banyak orang sadar dan merasa bersalah tentang dampak dari gaya hidup mereka terhadap lingkungan sekitar. Anda juga bisa mencari “celah” dari perasaan ini dan menyelipkannya dalam promosi.
- Rasa ingin memiliki. Perasaan ingin memiliki, atau menjadi bagian dari sesuatu bisa memotivasi kuat seseorang untuk membeli produk Anda. Misalnya orang-orang ingin beli iPhone, tas Gucci, dan mobil Tesla karena prestise “kelas atas” dari produk-produk tersebut.
- Rasa aspirasi. Hal ini sering berkaitan dengan cita-cita seseorang untuk hidup dalam lifestyle Banyak brand memelintir kebutuhan pujian dengan kalimat senada, “Jadi yang paling update di tongkrongan dengan pakai produk terbaru A sekarang!”
- Kepuasan yang instan. Siapa yang tidak ingin mendapat kesuksesan instan? Emosi ini banyak dimanfaatkan oleh produk atau jasa yang sifatnya menghibur, seperti permainan lotere, alkohol, bahkan makanan manis.
- Rasa kesejahteraan dan pembebasan diri. Dua emosi ini sangat positif dan mulai sering dijajal para marketer. Mereka akan menggunakan kata-kata seperti “Bebaskan dirimu dari masalah bersama layanan X” untuk meyakinkan para konsumennya.
Anda tentu bebas memilih unsur pemicu perasaan mana untuk melengkapi kampanye marketing website. Namun ingat, sesuaikan perasaan yang ingin dibangkitkan dengan motivasi belanja sasaran supaya hasilnya efektif.
Semisal pembeli Anda selalu termotivasi belanja saat ada promo. Otomatis, bangkitkan rasa takut ketinggalan dengan cara menawarkan promo khusus di waktu tertentu.
4. Kembangkan Rasa Empati Dua Arah
Komponen penting dalam jurus marketing di website berikutnya adalah empati dua arah. Empati dua arah adalah aspek penting dari setiap hubungan emosional, sekaligus merupakan tanggung jawab setiap brand untuk mengembangkannya.
Bagaimana cara mengembangkan rasa kepedulian dua arah ini? Pertama, mulailah dengan memahami karakteristik, kebutuhan, dan masalah dari calon konsumen Anda. Cari tahu lalu pahami seluk-beluk diri mereka dengan baik.
Lalu berbekalkan pemahaman inilah nantinya Anda bisa berkomunikasi mereka dengan cara terbaik. Anda akan tahu dengan sendirinya bagaimana bentuk simpati yang perlu diberikan atas masalah konsumen; juga cara komunikasi dan gaya bahasa yang tepat.
Hasilnya, konsumen merasa bahwa Anda memahami mereka dengan baik. Cara ini akan menempatkan konsumen dan brand dalam satu sisi yang sama.
Eits tapi belum berakhir sampai di sana saja. Sekarang lanjutkan hubungan Anda dan konsumen dengan menyediakan layanan atau produk sesuai kebutuhan mereka. Dari sini Anda dapat menyesuaikan bentuk servis dengan cara unik masing-masing.
Contohnya, web streaming film dengan algoritma khusus yang mampu merekomendasikan tontonan sesuai preferensi audiens. Atau, website ecommerce yang otomatis menyarankan produk berdasar riwayat transaksi pembeli.
5. Jelaskan Brand Lewat Cerita (Storytelling)
Mendongeng (storytelling) telah berhasil membentuk ikatan batin antar sesama manusia sejak dahulu kala. Maka dari itu, menceritakan kisah dengan aspek emosional dapat memperbesar peluang perusahaan menarik konsumen dan menciptakan hubungan yang hangat dengan pembeli.
Ada banyak bentuk storytelling brand yang bisa Anda gagas; seperti misalnya menceritakan kisah pendirian perusahaan, sepak terjang jatuh bangun founder dan anggota tim, termasuk kisah keberhasilan pelanggan setia brand Anda dari sebelum dan sesudah memakai produk atau jasa.
Cerita pun dapat dikemas dengan artikel (tulisan), atau video berdurasi singkat dengan gaya sesuai persona brand masing-masing. Konten dapat diposting pada laman About Us di website.
Yang penting, konten storytelling memuat unsur-unsur pembangkit perasaan, sehingga audiens dapat termotivasi mengenal bisnis Anda lebih jauh.
sumber : markey.id