Anda mengalami masalah tersebut? Atau baru mau buat vlog dan ingin langsung disukai banyak orang? Kalau benar begitu, artikel ini cocok untuk Anda.
Kenapa?
Disini, kami akan mengupas tuntas cara membuat vlog. Harapannya, mendapatkan jutaan viewer bukan lagi sekedar angan-angan.
Tapi sebelumnya, yuk kita pemanasan dulu dengan mengenal pengertian vlog lebih jelas.
Apa Itu Vlog?
Vlog adalah sebuah blog dalam format video yang dapat diakses online. Konten blogging berisi teks, gambar dan video, sedangkan konten vlogging murni berupa video.
Kepopuleran vlog tidak perlu diragukan lagi. Faktanya, 44% orang menonton vlog setiap bulannya.
Tidak mengherankan sih. Vlog memang cukup mudah dinikmati. Audiens hanya perlu duduk santai sambil menonton video di gadget apapun.
Vlogger sendiri juga cukup diuntungkan dengan konten yang dibuat. Sebab, vlog bisa mendatangkan penghasilan yang fantastis. Entah itu dari jumlah view, sponsored content, dan lain-lain.
Nah agar impian Anda sebagai vlogger berhasil, vlog Anda harus tampil keren. Karena itu, Anda perlu mengetahui cara membuat vlog untuk pemula yang mampu mendatangkan jutaan followers.
Sudah tidak sabar? Yuk teruskan membaca!
9 Cara Membuat Vlog untuk Pemula
Ini dia yang Anda tunggu-tunggu, 9 cara membuat vlog untuk pemula.
1. Pilih Platform
Vlog Anda membutuhkan rumah. Dengan begitu, orang-orang yang ingin menonton akan tahu di mana mereka bisa menemukan seluruh video Anda.
Ada beberapa platform cara membuat vlog yang kami rekomendasikan, di antaranya:
1. YouTube
Apakah vlog Anda cocok ditonton oleh berbagai kalangan usia?
Jika iya, YouTube adalah rumah yang tepat untuk vlog Anda. Alasannya, bisa dibilang YouTube menjadi tempat berkumpul bagi mereka yang berusia 18 hingga 49 tahun.
Apalagi, mengingat platform ini paling umum untuk mencari video, tentunya vlog Anda berpeluang mendapat traffic tinggi.
Kelebihan:
(+) Potensi penontonnya cukup besar, melihat popularitas YouTube dengan lebih dari 2 milyar pengguna;
(+) Durasi maksimal video hingga 12 jam;
(+) Cocok untuk menjaring berbagai kelompok usia.
Kekurangan:
(-) Persaingannya sangat ketat karena ada 500 jam video diupload setiap menitnya;
(-) Kolom deskripsinya kurang dapat menampung informasi tambahan.
Baca Juga : 4 Inovasi Teknologi yang Akan Mengubah Kehidupan Dunia di Era Digital
2. TikTok
Sudahkah membuka TikTok Anda hari ini?
Mengejar YouTube, TikTok sudah menjaring lebih dari 850 juta pengguna aktif. Namun, platform media sosial ini memang lebih cocok untuk generasi milenial, yaitu kelompok usia 16 hingga 34 tahun.
Cara membuat vlog di TikTok juga cukup mudah. Ada banyak fitur editing yang bisa langsung Anda manfaatkan: timelapse, backsound, dan lain-lain.
Kelebihan:
(+) Peluang mendapatkan penonton cukup besar;
(+) Editing video bisa langsung dari aplikasi;
(+) Cocok untuk kalangan anak muda.
Kekurangan:
(-) Keterbatasan dalam memberikan informasi pelengkap pada kolom deskripsi;
(-) Durasi maksimal hanya 60 detik.
3. Website
Perlukah seorang vlogger memiliki website? Sangat perlu. Buat apa, sih?
Well, saat ini, mengandalkan kekuatan sosmed saja masih kurang. Website yang diperkuat dengan optimasi SEO memungkinkan Anda meraih popularitas dengan lebih cepat.
Jadi, seandainya vlog Anda gagal menjaring penonton di sosmed, Anda masih bisa mengumpulkan audiens dari mesin pencarian Google.
Kelebihan:
(+) Bisa embed video dari sosial media apapun sehingga vlog tidak mengambil ruang penyimpanan website;
(+) Bebas memberikan artikel atau informasi pelengkap lainnya. Seperti cerita dalam bentuk teks, link menuju penjualan, dan banyak lagi;
(+) Membuat website tidaklah sulit;
(+) Mudah ditemukan di mesin pencarian.
Kekurangan:
(-) Membutuhkan investasi hosting dan domain untuk membuat website;
(-) Bergantung pada optimasi SEO agar lebih mudah ditemukan (Untung ada tips dan triknya di sini -> Belajar SEO Terbaru untuk Pemula)
Baca Juga : 4 Cara Strategi Content Marketing untuk Bisnis Anda
2. Tentukan Niche yang Anda Suka
Cara membuat vlog untuk pemula berikutnya, tentukan niche.
Niche adalah tema spesifik yang fokus menyasar target pasar tertentu. Dan, kunci kesuksesan hampir semua vlogger adalah berkat kejelian menentukan niche.
Contohnya, Ria SW dengan niche kuliner, street food dan spicy food.
Dengan memilih niche, audiens akan tahu apa isi vlognya. Tentunya dengan kelebihan dia dalam mengulas tema di niche itu. Jadi, mereka tidak akan berharap Ria SW membuat vlog uji nyali di tempat angker, kan?
Nah sekarang, coba pikirkan niche apa yang membuat Anda bersemangat untuk dijadikan konten. Apakah aktivitas berolahraga atau travelling?
3. Temukan Ciri Khas
Tahapan cara membuat vlog berikutnya adalah menemukan ciri khas. Dengan menunjukkan sisi unik Anda, audiens akan mudah mengenali Anda sebagai vlogger.
Nah, vlog adalah media berkreasi yang membebaskan Anda menjadi diri sendiri. Jadi, tidak usah terbelenggu dengan prasangka semacam:
Audiens suka sama orang yang kayak gimana, sih?
Di depan kamera harus kelihatan sopan dan smart kayak menantu idaman, ya?
Niche memang bisa sama, konten bisa mirip, tapi ciri khas adalah faktor X yang membuat Anda stand out.
4. Tentukan Tujuan Konten
Satu hal yang tak kalah penting dalam cara membuat vlog adalah menemukan tujuan konten.
Apakah Anda ingin membuat konten inspiratif seperti Deddy Corbuzier? Atau ingin membuat konten edukasi seperti 5 Minutes Craft?
5. Buat Ide Konten yang Kreatif
“Mau sih jadi vlogger, tapi bingung di depan kamera harus ngapain…”
Dengan kepala kosong, tentunya bisa jadi gagap saat harus action di depan kamera. Karena itu, Anda membutuhkan ide kreatif untuk cara membuat vlog yang keren.
6. Ambil Peralatan yang Mendukung
Anda tak perlu berkecil hati jika perlengkapan yang dimiliki masih sederhana. Yang paling penting, usaha Anda untuk menghasilkan gambar terbaik.
Sambil menabung dan terus berkarya, Anda bisa mulai menambah beberapa perlengkapan ideal untuk cara membuat vlog. Apa saja perlengkapan itu?
1. Kamera
Tidak ada salahnya kok memulai karir sebagai vlogger dengan kamera sederhana. Kamera ponsel, misalnya. Asalkan konten yang dibuat disesuaikan dengan kemampuan kamera tersebut.
Nah, jika sudah memiliki modal lebih, silakan gunakan camcorder atau mirrorless. Jika video Anda lebih banyak untuk pengambilan aktivitas outdoor seperti travelling, GoPro bisa jadi pilihan juga lho.
2. Mikrofon
Pastikan audiens bisa mendengar video dengan jernih. Jangan membuat mereka kabur hanya karena suara video penuh ‘kresek-kresek’ akibat angin dan lainnya. Itulah pentingnya memastikan bahwa mikrofon dapat berfungsi dengan baik.
3. Stabilizer
Sesuai namanya, stabilizer membantu Anda mendapatkan gambar yang stabil. Peralatan ini mungkin tidak begitu penting untuk pengambilan di dalam rumah. Namun, jika video Anda banyak mengambil scene sambil berjalan-jalan, peralatan ini cukup dibutuhkan.
4. Tripod
“Mas mas, tolong pegangin kamera saya dong!”
Anda bisa menghindari keribetan semacam ini dengan menggunakan tripod. Tidak hanya untuk menyangga kamera dengan aman, Anda lebih bebas untuk menentukan angle terbaik dalam pengambilan gambar.
Baca Juga: Tradisional vs Digital Marketing, Mana yang Lebih Baik?
7. Eksekusi Konten dengan Tepat
Perencanaan konten perlu dilakukan, tapi eksekusi konten dengan tepat adalah hal penting.
Coba bayangkan jika video berjudul mukbang mie 200 cabai tapi kontennya justru banyak tentang perjalanan mencari warung makan. Pasti, Anda akan berpikir, “Wah clickbait doang, nih!”
Jadi, eksekusi konten dengan pengambilan gambar yang sesuai penting untuk keberhasilan vlog tersebut.
8. Optimasi Vlog
Bagaimana jika konten terbaik Anda tidak mendapatkan viewer yang memuaskan? Kecewa, bukan?
Tenang, Anda bisa melakukan upaya optimasi vlog agar mampu menjaring audiens lebih baik.
9. Analisa dan Kembangkan Channel Vlog
Apa kabar traffic dan engagement vlog Anda? Bagaimana respon orang-orang? Apakah video Anda sudah berhasil?
Semua pertanyaan itu dapat terjawab setelah Anda menganalisa performa vlog. Ada banyak platform yang gratis Anda manfaatkan kok, seperti:
- Google Analytic merupakan software untuk melacak kinerja website. Menampilkan data realtime, demografi pengunjung, perilaku pengunjung, jumlah dan sumber trafik, serta kecepatan website ;
- Google UTM (Urchin Traffic Monitor) yaitu kode unik yang disematkan pada sebuah link url. Kode ini memungkinkan Anda mengetahui sumber traffic konten Anda;
- YouTube Analytic yaitu tools untuk mengukur performa channel dan konten YouTube. Menunjukkan data overview, reach, engagement, audience, dan revenue;
- Traffic checker lainnya seperti Similar Web, Alexa, UberSuggest, dan lain-lain.
Tool di atas akan mengungkap sejauh apa keberhasilan video Anda. Tentunya, ini memudahkan Anda dalam mengembangkan vlog dan membuat strategi lanjutan.
Katakanlah Anda membuat konten dengan engagement tinggi, tapi respon publik terhadap malah negatif. Nah, Anda bisa langsung memperbaikinya, bisa dari konsep atau cara penyampaiannya..
Aksaralab
FOLLOW:
Baca artikel menarik lainnya di – aksaralab.com
Hastag:
Sumber: niagahoster.co.id