Brand awareness atau kesadaran merek merupakan salah satu istilah marketing yang mewakili seberapa baik calon pelanggan atau audiens mengenali dan mengingat produk atau layanan bisnis kita. Dengan adanya brand awareness, orang akan lebih mengetahui merek kita. Kemudian, ketika mereka akan membeli produk dari kita atau pesaing kita, maka mereka cenderung akan memilih untuk membeli produk dari kita.
Membangun brand awareness adalah hal yang penting dilakukan untuk memasarkan dan mempromosikan bisnis dan produk kita, terutama saat kita mulai membangun sebuah bisnis. Untuk strategi terbaiknya bisa dilakukan bekerja sama dengan digital agency Indonesia, namun ada baiknya Anda mengetahui hal berikut ini.
Level Brand Awareness
Brand Awareness memiliki 4 level, yaitu :
1. Unaware of Brand
Unaware of Brand (tidak menyadari merek), merupakan kesan konsumen yang tidak menyadari kehadiran merek tersebut. Pada tahap ini, konsumen belum mengetahui bahwa perusahaan Anda telah mengeluarkan suatu produk yang ditujukan untuk mereka. Kategori ini terletak pada posisi yang paling rendah dalam tingkatan kesadaran brand.
2. Brand Recognition
Brand recognition sering disebut aided recall merupakan kemampuan konsumen untuk mengenali suatu produk. Dalam penglihatan konsumen belum tentu dapat mengingat nama produk, tetapi konsumen dapat mengenalinya ketika melihat visual dari produk tersebut seperti visual, slogan, warna atau pun logo.
3. Brand Recall
Brand recall atau unaided recall merupaka kemampuan konsumen untuk mengingat nama sebuah merek dari ingatan mereka. Pada kategori ini, ketika konsumen melihat secara sekilas hal yang berkaitan tentang produk, maka mereka akan mengingat merek dari produk tersebut. Jika produk Anda sudah ada pada posisi ini berarti para pengguna sudah mulai mengenal brand Anda.
Secara umum, konsumen biasanya mampu mengingat sedikit produk. Misalnya, saat seseorang ingin membeli sabun dan melihat display sabun, kemungkinan besar mereka akan memilih brand yang lebih familiar. Kemampuan seorang untuk mengingat ternyata dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya adalah frekuensi pemakaian produk dan brand loyalty.
Semakin sering dan tinggi ketertarikan seseorang terhadap kategori produk, maka mereka akan bisa mengingat lebih banyak brand. Hal ini akan berbanding terbalik dengan konsumen yang tidak terlalu sering menggunakan produk dan kurang tertarik dengan kategori produk tersebut.
4. Top-of-Mind Awareness
Top of mind awareness (TOMA) merupakan brand yang disebutkan pertama kali oleh konsumen. Hal ini mengacu pada kekuatan brand tertentu di dalam benak konsumen dari kategori produk tertentu pula. Jika semakin tinggi nilai mind share dari suatu merek, maka akan semakin kuat merek tersebut. Cara untuk mencapai hal tersebut dengan mengidentifikasi calon pembeli yang paling potensial terhadap produk kita, kemudian tetap berkomunikasi dengan mereka secara konsisten baik melalui telepon atau email.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat kita simpulkan brand awareness memiliki peran yang penting untuk memajukan bisnis. Semakin banyak orang mengingat produk tersebut maka akan berdampak pada meningkatkan volume penjualan. Hal tersebut akan berhasil jika diiringi dengan proses dan strategi bisnis yang terencana dengan baik.
Lalu, bagaimana cara membangun brand awareness?
Beberapa cara ini dapat membantu kita sebagai pebisnis untuk meningkatkan brand awareness supaya produk atau layanan kita dapat dikenal luas oleh masyarakat:
- Melakukan pemasaran online.
- Buat kampanye yang inovatif supaya dapat menarik perhatian pelanggan potensial.
- Aktif di media sosial dan berinteraksi dengan audiens.
- Membuat konten yang menarik.
- Memanfaatkan Search Engine Optimization (SEO).
- Menggunakan influencer/KOL untuk mempromosikan brand.
- Berkolaborasi dengan komunitas atau brand yang sudah besar
sumber : suitmedia.com