Cara Maksimalkan Strategi Marketing dengan User Generated Content

sumber gambar : niagahoster.co.id

Anda menemukan artikel ini karena ingin tahu tentang user generated content (UGC)? Coba perhatikan beberapa contoh berikut ini dulu…

Apakah Anda pernah melihat postingan brand yang memasukkan username seseorang di caption media sosial seperti ini?

sumber gambar : niagahoster.co.id

Itulah contoh user generated content, sebuah strategi pemasaran produk yang masih sering dilewatkan oleh pebisnis. Padahal, user generated content adalah strategi dengan efek positif yang tidak dapat dipandang sebelah mata.

Namun, tak usah khawatir! Kami akan membahas segala hal mengenai User Generated Content di artikel ini. Mulai dari pengertian, manfaatnya, dan cara menerapkannya dalam bisnis Anda. Jadi, simak sampai selesai, ya!

Apa Itu User Generated Content?

Seperti namanya, User Generated Content adalah semua konten yang dibuat oleh pengguna (user) dari produk Anda. Mulai dari gambar, video, testimoni, dan lain sebagainya. Jadi, alih-alih Anda yang melakukan pemasaran, pengguna lah yang akan melakukan pemasaran produk dari bisnis Anda dengan sukarela.

Cara membuat User Generated Content untuk social media marketing itu mudah, yakni Anda tinggal mengumpulkannya saja dari para pengguna. Bagaimana caranya? Anda bisa menggunakan hashtag tertentu di media sosial, meminta pengguna untuk men-tag akun brand resmi, mendorong pengguna untuk meninggalkan review produk, hingga meminta secara langsung kepada pembuat konten. Tak sulit, bukan?

Baca Juga : Apa Itu Marketing Agency? Kenali Untuk Bisnis Anda

Contoh User Generated Content

Agar Anda mendapat gambaran lebih jelas, berikut kami berikan contoh penerapan UGC oleh beberapa brand:

1. Gambar di Media Sosial

Akun Instagram Starbucks sering regram (posting ulang) postingan dari para penikmat kopinya. Starbucks tahu kalau pembeli mencintai produknya dan Starbucks tak ragu untuk memamerkannya di media sosial.

2. Video YouTube

GoPro tak ragu mengupload video buatan pengguna di akun YouTube resminya. UGC GoPro ini menunjukan bahwa siapapun bisa membuat film mini yang seru, unik, dan menegangkan. Dengan contoh UGC ini, GoPro ingin sejalan dengan apa yang ingin mereka jual lewat kameranya, yakni petualangan.

3. Kontes

Di tahun 2014 silam, Starbucks menyelenggarakan kontes bernama #WhiteCupContest di media sosial. Seperti namanya, para pembeli kopi Starbucks diharuskan untuk menggambar pada tempat minum berwarna putih, lalu mengirim fotonya dengan menggunakan hastag #WhiteCupContest. Dalam waktu tiga minggu, ada 4000 desain yang dikirimkan oleh konsumen kepada Starbucks.

4. Konten Sosial

Beberapa tahun yang lalu, Coca-Cola merilis kemasan-kemasan khusus dengan berbagai nama populer. Kemudian, Coca-Cola mengajak pengguna untuk membagikan foto kemasan Coca-Cola dengan nama mereka di media sosial. Program Coca-Cola ini menjadi contoh user generated content yang telah sukses dijalankan di lebih dari 80 negara.

Baca Juga : Podcasting Workflow: Cara Membuat Podcast

Kelebihan User Generated Content

Setelah mengetahui pengertian dan contoh User Generated Content, berikut kami jelaskan kelebihan dari UGC:

1. UGC Lebih Dipercaya Konsumen

92% orang lebih mempercayai rekomendasi dari orang lain —walaupun orang itu tak mengenal satu sama lain— daripada iklan dari brand. Ini menunjukkan bahwa konsumen melihat UGC sebagai pertimbangan utama sebelum membeli suatu produk.

Sekarang, konsumen lebih pintar dan tak mudah termakan iklan suatu brand begitu saja. Mereka mencari kebenaran. Dan, dari mana sumber kebenaran terbaik selain orang yang pernah menggunakan produk brand tersebut?

2. Hemat Biaya

User Generated Content adalah konten yang sepenuhnya dari pengguna. Anda tak perlu membayar pengguna karena mereka melakukannya dengan sukarela. Entah itu berbagi pengalaman atau sekedar ikut kontes yang Anda adakan.

Hal tersebut tentu saja membuat UGC jauh lebih hemat daripada mengeluarkan uang jutaan untuk promosi produk-produk Anda. Selain itu Anda juga tak akan kehilangan terlalu banyak uang jika strategi UGC, apesnya, tak berjalan lancar. 

3. Membantu Content Marketing

Salah satu syarat agar content marketing bisa efektif adalah konsisten mengeluarkan konten. Untuk beberapa bisnis, mengeluarkan konten yang relevan secara konsisten itu cukup sulit dilakukan. Oleh karena itu, User Generated Content ini bisa membantu mengoptimalkan Content Marketing Anda.

Apalagi, konten dari UGC biasanya berasal dari kehidupan sehari-sehari pengguna, Misalnya, liburan, pesta, atau ulasan produk. Jadi, walaupun memanfaatkan UGC, konten Anda tetap unik, segar, dan relevan.

5+ Langkah Memaksimalkan User Generated Content di Bisnis Anda

Supaya User Generated Content Anda maksimal, berikut kami jelaskan langkah-langkahnya:

1. Selalu Minta Izin

Tak peduli jenis konten yang dibuat oleh pengguna, Anda harus meminta izin untuk menggunakannya. Jika Anda menggunakan UGC begitu saja tanpa izin, hal tersebut justru akan meninggalkan kesan buruk bagi para pengguna. Sebab, Anda sama saja mencuri hasil kreasi mereka.

Jadi, mintalah izin terlebih dahulu. Anda bisa mengirimkan email, meninggalkan komentar di postingan mereka atau mengirimkan pesan ke inbox. Tunjukkan juga bahwa Anda menghargai konten mereka dengan memujinya. Dengan begini, pengguna merasa dihargai dan dengan senang hati memberikan izin kepada Anda.

2. Mencantumkan Sumber

Walaupun Anda sudah mendapatkan izin, tetap jangan lupa untuk mencantumkan sumber dari UGC tersebut. Anda bisa mencantumkan sumber dengan tag username di media sosial, tulis website milik pengguna, tulis channel YouTube mereka, atau sekedar sebut namanya secara langsung.

Mencantumkan sumber berarti Anda menghargai si pembuat konten. Dengan begitu, mereka akan lebih semangat menggunakan produk Anda di kemudian hari. Selain itu, mencantumkan sumber juga bisa meyakinkan konsumen Anda secara keseluruhan bahwa konten tersebut benar-benar asli buatan dari konsumen.

Oh ya, jika Anda berencana memasang UGC di berbagai media sosial sekaligus, jangan lupa untuk bertanya kepada pembuat apakah ia juga punya akun di media sosial tersebut.  Misal, Anda ingin membagikan UGC dari Instagram ke Facebook. Nah, Anda bisa bertanya apakah ia juga punya akun Facebook yang bisa Anda tag. 

Baca Juga : 8 Cara Download Video YouTube di HP dan Laptop Yang Praktis!

3. Tawarkan Imbalan

Jika Anda ingin konsumen selalu memberikan UGC, tawarkanlah imbalan kepada mereka. Ada banyak cara untuk memberikan imbalan. Mulai dari mengadakan kontes, memberikan diskon merchandise bagi yang kontennya ditampilkan, dan masih banyak lainnya.

Namun, jangan terlalu fokus memberikan imbalan pada pembuat UGC. Sebab, berdasarkan survey, hanya 32% saja pengguna yang membuat UCG karena iming-iming imbalan. Sementara itu, 60% mengatakan bahwa mereka membuat UGC untuk mendapatkan likes atau agar kontennya ditampilkan.

4. Pastikan Pengguna Tahu Konten Apa yang Anda Cari

Pembuat UGC ingin konten mereka ditampilkan. Oleh karena itu, Anda perlu memberitahu mereka jenis konten apa yang Anda cari. Jelaskan secara spesifik mungkin agar memudahkan pengguna untuk membuat konten yang Anda butuhkan.

Ambil contoh dari akun Instagram Wayfair. Wayfair membutuhkan pengguna untuk memposting UGC yang menampilkan hewan peliharaan mereka sedang menggunakan produk dari Wayfair. Sangat spesifik, bukan?

Setelah Anda tahu apa yang dibutuhkan, segera sebar info tersebut. Anda bisa melakukannya melalui postingan, stories, bio akun, di website, di toko fisik, hingga di bungkus produk sekalipun.

Jangan lupa juga untuk menjelaskan syarat dan ketentuannya. Misal, “gunakan hashtag ini…” atau “tinggalkan review di website dengan mencantumkan foto produk…” dan lain sebagainya. 

5. Gunakan Fitur Pencarian

Jangan hanya berfokus mengumpulkan User Generated Content di media sosial saat akun Anda di-tag atau saat pengguna menggunakan hastag brand. Anda harus tetap aktif mencari UGC di media sosial apabila ada konten berkualitas yang terlewat.

Anda juga bisa menggunakan aplikasi pihak ketiga seperti SocialMention. SocialMention memungkinkan Anda memonitor info apapun di media sosial. Mulai dari hal-hal umum seperti mention brand atau hastag, hingga info yang berhubungan dengan topik atau konten tertentu. 

Jika Anda menemukan konten yang sesuai, segera hubungi pengguna tersebut dan minta izin. Jangan lupa juga untuk memberitahu pembuat mengenai kampanye UGC yang Anda jalankan. Supaya pembuat menerapkan syarat dan ketentuan yang sesuai di konten yang ia buat di kemudian hari.

6. Pelajari User Generated Content yang Anda Kumpulkan

UGC ternyata juga bisa menjadi sarana untuk melakukan riset pasar, lho. Anda cukup melihat dan menganalisis berbagai UGC yang telah masuk. Dari situ, Anda akan  mengetahui kebiasaan konsumen yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk strategi marketing selanjutnya.

Misal, Anda menemukan bahwa konsumen cenderung menggunakan produk Anda berbarengan dengan produk lainnya. Nah, dengan begini Anda menemukan peluang untuk melakukan kolaborasi dengan brand lain di strategi marketing selanjutnya.

Aksaralab

FOLLOW

Baca artikel menarik lainnya di – aksaralab.com

Hastag: 

Sumber : niagahoster.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *