Setiap harinya, ada lebih dari 6,5 miliar pencarian yang diterima dan diproses mesin pencari Google. Karenanya, bisa ranking satu atau setidaknya muncul di top 10 di halaman pertama akan mendatangkan lebih banyak traffic ke situs web Anda.
Naik turunnya peringkat ditentukan beberapa faktor SEO yang terus diperbarui seiring dengan pembaruan algoritma pencarian. Tujuannya, agar konten yang ditampilkan relevan dengan yang dicari pengunjung internet.
Berikut faktor ranking dan indikator utama SEO:
- Kecepatan loading (page speed)
Mengacu pada jumlah waktu yang dibutuhkan website sampai terbuka sempurna. Semakin cepat loadingnya, semakin tinggi pula peringkatnya di search engine. Maka dari itu, Anda wajib memantau performa situs secara berkala menggunakan tool PageSpeed Insights Google atau Pingdom Speed Test. - Mobile-friendly
Website dikatakan mobile-friendly apabila ukurannya secara otomatis mengikuti ukuran layar perangkat yang digunakan untuk browsing, misalnya tablet atau smartphone. Untuk mengukur tingkat responsif desain, Anda bisa pakai Mobile-Friendly Test Google. - Kualitas konten
Buatlah konten yang relevan, spesifik, dan menjawab keingintahuan pembaca. Perhatikan juga panjangnya, struktur, kata kunci yang dimasukkan, dan informasi yang diberikan. Hal-hal ini yang nantinya dievaluasi oleh Google. Konten yang unik dan original juga akan menarik lebih banyak pengunjung dan meningkatkan visibilitas website. - Backlink
Sering melihat artikel koran digital yang menyisipkan link, misalnya ke Wikipedia? Nah, link dari artikel yang mengarah ke Wikipedia inilah yang disebut backlink. Nama lainnya adalah inbound link. Apabila banyak blog dan website yang menyisipkan link website Anda di tengah-tengah konten mereka, itu berarti situs Anda dipercaya sebagai sumber yang relevan. Backlink yang berkualitas, dan tentu saja datang dari website tepercaya, akan memengaruhi performa situs di search engine. - User experience
Bounce rate dan waktu tinggal (dwell time) adalah dua dari sekian hal yang diukur Google dalam menilai kenyamanan pengunjung ketika berada di situs Anda. Jika tidak ada satu orang pun yang tinggal lebih lama, Google akan menganggap web Anda tidak relevan. Sebaliknya, jika mereka mau berlama-lama, Google akan menilai informasi di situs Anda relevan dan bermanfaat. - Keamanan website
Indikator ini mencakup semua tindakan untuk melindungi website dan pengunjung dari ancaman atau bahaya online. Selain itu, pemakaian HTTPS pada URL juga dijadikan standar keamanan. Website yang ada tanda Not Secure tidak akan dipercaya baik oleh search engine maupun pengunjung. Oleh karena itu, penting sekali bagi tiap webmaster untuk mengaktifkan sertifikat SSL.
Strategi SEO Terbaik Untuk Naikkan Ranking Website di Google
Setelah memahami apa itu SEO beserta faktor-faktornya, Anda sekarang pasti sudah mulai memiliki gambaran yang lebih jelas tentang strategi seperti apa yang akan Anda terapkan.
Ya, Anda harus teliti dalam memilih strategi SEO. Kalau salah pilih atau malah memakai cara lama, bukan hanya ranking tapi traffic dan konversi juga akan menurun.
Anda bisa mempelajari beberapa cara menaikkan ranking web di Google di bawah ini untuk mempelajari sejumlah teknik SEO sehingga website Anda lebih unggul dari kompetitor.
1. Gunakan Long-Tail Keyword
Dalam menerapkan strategi SEO, Anda perlu melakukan riset kata kunci. Nantinya Anda bisa tahu topik yang paling banyak dicari dan juga peringkat website kompetitor di kata kunci tertentu.
Sebelum melakukan riset, Anda harus tahu jenis-jenis kata kunci:
- Seed – menggambarkan niche bisnis atau website dan menjadi fondasi untuk memperluas topik konten Anda. Seed juga bisa disebut sebagai focus keyword. Bentuknya sederhana, misalnya ‘toko online’ atau ‘apa itu SEO’.
- Synonym – memiliki arti yang sama dengan kata kunci utama. Misalnya, “cara mengatasi error 404” bisa diganti dengan “cara memperbaiki error 404”.
- Long-tail – lebih panjang tapi juga lebih spesifik. Biasanya terdiri atas minimal tiga kata. Contoh, ‘jualan online paling laku’.
- Semantically-related – memiliki hubungan semantik dengan kata kunci lain. Misalnya, ‘wisata bandung’ berhubungan dengan ‘spot foto bandung’ atau ‘tempat healing di bandung’.
Ketika melakukan riset, carilah kata kunci yang sesuai dengan bisnis Anda. Selain itu, pertimbangkan juga dua metric ini:
- Volume pencarian (search volume). Metric yang melaporkan seberapa sering orang mencari topik menggunakan suatu kata kunci dalam kurun waktu tertentu. Data diambil di tingkat nasional (bukan masing-masing daerah atau area).
- Tingkat kesulitan (keyword difficulty). Metric yang juga dikenal dengan sebutan keyword competition ini akan mengukur seberapa sulit suatu kata kunci yang ditargetkan oleh website Anda.
Untuk mengetahui dua metric di atas, cukup gunakan SEO tool, seperti Ahrefs, SEMrush, dan Google Keyword Planner.
2. Buat Konten Sesuai Search Intent
Algoritma mesin pencari sudah lebih canggih. SERP yang ditampilkan benar-benar sesuai dengan yang diinginkan pengguna internet.
Misalnya, algoritma Google bukan lagi sekadar menghadirkan hasil pencarian yang relevan dengan kata kunci. Tapi juga menampilkan search intent yang lebih spesifik.
Katakanlah Anda mengetikkan ‘cara memasang hard disk di laptop’. Hasil pencarian Google akan memuat website dan video yang berisikan panduan pemasangannya.
Sebaliknya jika Anda mengetikkan ‘beli hard disk eksternal’, Google langsung menampilkan platform eCommerce.
Ini semua terjadi karena algoritma pencarian mampu mendeteksi empat search intent utama:
- Informational
Search intent ini menunjukkan kalau audiens ingin mempelajari atau mengetahui sesuatu. Biasanya judul artikel akan diawali dengan frasa ‘cara (how to)’, ‘siapa (who is)’, dan ‘apa itu (what is)’. - Navigational
Umumnya audiens sudah tahu website yang akan dituju. Meskipun demikian, mereka akan tetap mengetikkan kata kunci di Google. Misalnya, ‘login Facebook’, ‘login cpanel hostinger’, dan lain sebagainya. - Commercial
Audiens akan melakukan pencarian ini sebelum membeli sesuatu. Mereka akan mencari tahu bahkan membandingkan produk yang satu dengan lainnya atau brand yang satu dengan lainnya. Mereka ingin mendapatkan opsi terbaik. Contoh search intent commercial adalah ‘hosting terbaik 2022’ atau ‘makanan anjing murah’. - Transactional
Audiens akan mencari informasi produk yang hendak dibeli. Format pencarian biasanya menyertakan nama brand, misalnya ‘beli lipstik wardah’ atau ‘sepatu nike terbaru’.
Misalnya, nih, Anda ingin menargetkan kata kunci ‘masker wajah alami’. Maka konten yang dibuat haruslah informational. Sediakan informasi tentang jenis masker alami, cara membuatnya, bahan-bahannya apa saja, serta manfaat dan kegunaannya.
Namun, lain halnya kalau Anda menargetkan kata kunci ‘iphone terbaik’. Maka jenis kontennya masuk dalam kategori commercial search intent dan tak jauh-jauh dari ulasan, perbandingan beberapa produk iPhone baik dari segi harga maupun spesifikasi.
Kesimpulannya, buatlah konten sesuai dengan tipe search intent. Dengan begini, strategi yang dijalankan makin optimal.
3. Sertakan Focus Keyword di Title Tag
Peran title tag tidak boleh disepelekan. Judul halaman mendeskripsikan informasi yang tersedia di website Anda.
Idealnya warga internet akan mengklik website yang judulnya paling sesuai dengan pencariannya. Oleh karena itu, buatlah judul dan snippet yang bagus.
Dengan menambahkan kata kunci di judul, mesin pencari seperti Google akan lebih mudah mengidentifikasi website dan mengantarkannya ke posisi atas.
Sebagai contoh, website yang muncul di halaman pertama untuk pencarian ‘cara membuat website’ menambahkan focus keyword di judulnya.
Tempatkanlah kata kunci di awal judul untuk menarik perhatian audiens dan membantu mesin pencari menganalisa konten Anda.
Selain title tag, buatlah juga meta description. Beri deskripsi singkat tentang website atau postingan blog Anda.
Sedikit tips dari kami untuk penulisan deskripsi: maksimal 150 karakter, gunakan kalimat aktif, dan akhiri dengan ajakan, misalnya ‘cek harganya sekarang!’ atau ‘yuk, pelajari selengkapnya di sini’.
Jika Anda menggunakan WordPress, install plugin Yoast SEO. Plugin ini akan memberitahukan apa saja yang masih kurang atau perlu dimaksimalkan terkait judul dan deskripsi. Yoast SEO juga memiliki snippet editor di mana Anda bisa melihat tampilan halaman website di Google (sebelum dionlinekan).
4. Bangun Backlink dari Website Tepercaya
Algoritma Google melihat backlink sebagai indikator dan nilai situs. Juga domain authority website sumber. Oleh karena itu, kumpulkanlah link dari website tepercaya.
Makin bagus kualitas link-nya, makin naik pula ranking situs Anda. Sebaliknya, makin jelek kualitas link, makin buruk performa SEO website Anda.
Berikut beberapa tips dalam menjalankan teknik SEO ini:
- Tulis konten yang bagus
Pastikan informasinya komprehensif, aktual, dan tepercaya. Dengan begini, website lain bisa menilai dan mengambil kesimpulan apakah situs Anda layak dicatut sebagai sumber atau tidak. - Guest blogging
Dinamakan guest blogging karena nantinya Anda menuliskan konten untuk website lain. Imbalannya, si pemilik memperbolehkan penambahan link ke website Anda atau penggunaan biografi penulis (author). Anda akan lebih dikenal dan website atau brand mampu menjangkau lebih banyak orang. - Menganalisa backlink kompetitor
Dengan memantau strategi yang dilakukan kompetitor, Anda bisa tahu website apa saja yang bisa diajak kerja sama. Untuk mengetahui peluangnya, gunakan tool Monitor Backlinks dan Ahrefs Link Intersect. Setelah itu, kumpulkan daftar website, hubungi pemiliknya, dan sampaikan maksud Anda. - Cari broken link building
Biasanya akan ada tautan yang mengarah ke halaman 404. Entah karena domainnya tidak lagi diperpanjang, konten dihapus atau diarsipkan. Broken link building ini memberikan peluang untuk Anda. Tawarkanlah blog post untuk mengganti link yang rusak tersebut. Untuk mencari daftar broken link building, Anda bisa menggunakan Ahrefs Broken Link Checker.
5. Pelajari Algoritma Baru
Baru-baru ini, Google memperkenalkan algoritma pencarian yang baru yang disebut page experience. Algoritma ini merupakan sekumpulan sinyal yang mengukur tingkat kenyamanan pengguna dalam berinteraksi dengan suatu website.
Page experience melibatkan indikator seperti seberapa mobile-friendly, aman, dan cepatnya sebuah website. Di sini, Core Web Vital juga terlibat, yang merupakan sekumpulan metrik untuk mengukur waktu loading, interaktivitas, dan stabilitas visual.
Metrik ini berupa:
- Largest Contentful Paint (LCP) – melaporkan jumlah waktu yang dibutuhkan konten berukuran besar untuk terbuka sempurna, seperti gambar dan video. Waktu loading yang ideal adalah 2.5 detik.
- First Input Delay (FID) – mengukur waktu yang dimulai dari interaksi user pertama kali dengan halaman website, misalnya mengklik tautan atau menekan tombol, hingga browser memproses permintaan tersebut. FID yang disarankan kurang dari 100 milidetik.
- Cumulative Layout Shift (CLS) – menghitung jumlah layout shift yang tidak terduga saat loading berlangsung. Pengunjung diharapkan tidak mengklik elemen yang posisinya tiba-tiba berubah. Website sebaiknya memiliki skor CLS kurang dari 0.1 untuk memberikan user experience terbaik.
Setelah mengetahui komponen apa saja yang akan dilibatkan di pembaruan algoritma selanjutnya, berikut tips yang bisa Anda lakukan untuk mempersiapkan website guna menyambut algoritma terbaru:
- Cari dan perbaiki masalah penggunaan (usability)
Usability berarti kemudahan penggunaan website. Dengan tool web page heatmap, seperti Crazy Egg dan Hotjar, Anda bisa tahu bagian yang mendapatkan banyak kunjungan dan bagian yang minim interaksi. Hasil laporan akan membantu Anda memperbaiki struktur website dan memberikan user experience yang lebih baik. - Aktifkan safe browsing
Google mengeliminasi situs berbahaya dari hasil pencarian. Jadinya, pengunjung akan terhindar dari konten yang mencurigakan atau mengandung penipuan. Buka Security Issues Report di Google Search Console dan pastikan halaman website Anda tidak memiliki masalah keamanan. Fitur ini mendeteksi konten yang diretas, malware, dan serangan phishing. - Optimasi website untuk perangkat mobile
Website dengan desain responsif akan otomatis mengikuti ukuran layar perangkat. User experience pun makin optimal dan nyaman. Mereka bebas mengakses website Anda dari berbagai perangkat, seperti komputer atau smartphone, tanpa terganggu tampilan yang error atau bermasalah. Beberapa website bahkan ada yang menerapkan fluid layout dan menghilangkan pop-up ketika membuka landing page di jendela baru.
Website Untuk Belajar SEO
Mempelajari semua hal tentang apa itu SEO dari awal membutuhkan waktu yang tak singkat. Selain pengertian SEO, Anda juga harus memahami dasar-dasar digital marketing dan cara kerja mesin pencari atau search engine.
Berikut daftar website yang sudah kami kumpulkan untuk Anda yang ingin mempelajari SEO:
- Google Webmaster Central Blog. Blog ini selalu memuat informasi terbaru seputar perubahan algoritma Google. Tak hanya itu, Anda juga akan mendapatkan informasi tentang faktor SEO terbaru, trend, praktik SEO, dan fitur terbaru di pencarian Google serta core update.
- Ahrefs. Blog Ahrefs memiliki banyak sekali artikel dan panduan seputar SEO dan pemasaran. Kontennya sendiri selalu diperbarui dan ditulis oleh pakar SEO dan praktisi marketing.
- MOZ. Selain menawarkan tool dan software SEO, Moz juga memiliki blog dan pusat pembelajaran yang menyediakan tips dan trik SEO, data market terkini, dan berbagai topik untuk mengasah skill marketing.
- Search Engine Journal. Platform ini menyediakan informasi, analytics, dan panduan SEO terbaru. Kontennya beragam mulai dari tips SEO untuk pemula hingga strategi dan praktik SEO tingkat lanjut. Website ini juga menawarkan eBook, podcast, dan webinar.
- Search Engine Roundtable. Website ini mengumpulkan berbagai thread dari forum SEO dan menghadirkan informasi terkait yang lebih mendetail. Alhasil, pengguna bisa belajar topik SEO terbaru dari banyak forum berbeda hanya di satu tempat saja.
- Backlinko. Blog marketing ini cukup populer di kalangan praktisi SEO. Apalagi di dalamnya Anda bisa menemukan pelatihan SEO dan strategi link building. Tak hanya itu, konten Backlinko juga sangat membantu pengguna yang ingin mengembangkan bisnis onlinenya. Topiknya beragam, mulai dari tips dan teknik SEO, hingga studi kasus.
#Search Engine Optimization #Digital agency #Digital Strategy #Apa itu SEO