Influencer Marketing Menjadi “Jalan Cepat” Dalam Digital Strategy

Dilansir dari bigcommerce.com, influencer marketing adalah salah satu cara sebuah brand untuk mempromosikan produk melalui endorsements atau rekomendasi dari influencer atau content creators di internet. 

Melalui media sosial, influencer telah membangun reputasi mengenai topik tertentu sesuai dengan keahliannya. Mereka akan membuat konten secara reguler di media sosialnya dimana akan menarik banyak pengikut yang antusias. Brand sering melakukan kerjasama dengan influencer karena mereka memiliki kemampuan untuk menciptakan tren dan mendorong follower-nya untuk membeli produk yang dipromosikan.

Belakangan ini, influencer marketing sangatlah populer. Bukan hanya tren semata, strategi tersebut terus tumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu. Alasan influencer terus berkembang, antara lain:

1. Semakin banyak pilihan dalam membuat konten

Kian berkembangnya media sosial, konten yang dibuat juga semakin variatif. Video merupakan salah satu jenis konten yang paling sering dibuat oleh influencer untuk mempromosikan suatu produk. 

2. Berkembangnya agensi influencer marketing

Pemasaran yang melibatkan influencer menjadi suatu standar dalam strategi bisnis. Saat ini, terdapat agensi yang mewakili influencer dan agensi yang membantu brand untuk membantu mereka mendapatkan sosok yang tepat.

3. Semakin banyak orang yang menjadi influencers

Mungkin kamu akan berpikir bahwa ada terlalu banyak influencer untuk saat ini. Namun, media sosial yang terus berkembang membuat peluang untuk orang baru menjadi influencer semakin besar. Dengan begitu akan semakin banyak pula audiens untuk berbagai macam niche market. Sehingga, bisa lebih mudah menemukan influencer yang cocok dengan produk atau brand kamu.

Kriteria influencer marketing

Seperti namanya, kunci dari influencer marketing ada pada keberadaan influencer. Pada dasarnya influencer adalah seseorang yang terbilang memiliki pengaruh di masyarakat. Namun, hal ini tidak berarti bahwa seorang influencer harus selalu berasal dari kalangan selebriti atau public figure

Seseorang disebut influencer jika memenuhi minimal dua aspek ini: 

  • Memiliki kekuatan untuk mempengaruhi keputusan pembelian orang lain karena memiliki otoritas, pengetahuan, dan hubungan dengan audiens
  • Memiliki pengikut pada segmentasi niche market tertentu yang terlibat secara aktif

Perlu dipahami bahwa influencer bukan hanya menjadi alat dalam strategi pemasaran, melainkan aset hubungan sosial dalam kolaborasi dengan brand demi mencapai tujuan pemasaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *