Content creator merupakan salah satu profesi menjanjikan di era digital ini. Bahkan, ada yang bisa mendapat penghasilan hingga miliaran rupiah. Menariknya, semua orang bisa jadi content creator asalkan tahu caranya.
Sebenarnya, apa itu content creator? Lalu, apa saja contoh content creator?
Baca Juga : Cara Mengedit Video di CapCut untuk Pemula hingga Content Creator
Apa Itu Content Creator?
Content creator adalah orang yang membuat konten, baik berupa tulisan, gambar, audio, atau video. Nantinya, konten tersebut akan ditampilkan di berbagai platform sesuai tujuannya, seperti di website, YouTube, TikTok, Instagram, dan lainnya.
Namun, tugas content creator ternyata tidak sekadar membuat konten. Banyak tahapan yang harus dilakukan pembuat konten, sebelum dan sesudah pembuatan konten dilakukan, di antaranya:
- Melakukan riset untuk mengetahui tren yang bisa dijadikan ide konten sekaligus memastikan kebenaran informasi dalam konten
- Mengedit konten
- Mengelola website dan menerapkan social media marketing saat mempublikasikan konten, mengukur engagement dengan audiens, melakukan campaign promosi, dan lainnya
- Mengevaluasi traffic konten dengan analytics tools
Dengan banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan itu, mungkin Anda bertanya-tanya, berapa sih gaji content creator?
Content creator pemula bisa mendapat gaji hingga Rp 5 juta. Namun, nilainya akan terus meningkat ketika konten yang dibuat berhasil mencapai tujuannya, atau traffic kontennya tinggi.
Nah, sudah paham apa itu content creator, ‘kan? Di bawah ini kami akan membahas jenis-jenis content creator yang perlu Anda ketahui.
Jenis-Jenis Content Creator
Ini dia jenis-jenis content creator berdasarkan kemampuannya:
1. Penulis
Pasti Anda sering mencari informasi di internet, ‘kan? Artikel yang Anda baca di internet adalah karya dari para content creator tipe ini.
Jenis yang satu ini memang dikenal terampil menyampaikan ide melalui tulisan. Contoh content creator yang termasuk penulis adalah blogger, penulis buku, content writer, dan masih banyak lagi.
2. Visualisator
Masih ingat infografis yang berlalu-lalang selama pandemi? Pembuatnya adalah content creator tipe visualisator.
Tipe ini membagikan ide dan pesannya melalui gambar yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat umum. Contoh content creator yang merupakan visualisator yaitu designer, infografer, pembuat meme/GIFs , hingga animator.
3. Pembicara
Tipe pembicara memiliki kemampuan komunikasi yang baik sehingga audiens betah mendengarkan kontennya. Contoh content creator yang masuk dalam kelompok pembicara adalah podcaster, vlogger, dan voice over.
Kriteria Content Creator yang Baik
1. Dapat Mengembangkan Ide Kreatif
Salah satu kriteria content creator yang baik adalah memiliki kemampuan mengembangkan ide kreatif. Kenapa begitu? Sebab, tanpa kemampuan tersebut, bisa-bisa kontennya jadi kurang menarik.
Konten yang kurang menarik tentu sulit mendatangkan banyak audiens. Akibatnya, konten juga akan sulit mendapat traffic tinggi. Hal inilah salah satu yang membedakan pembuat konten yang baik dan tidak.
Jadi, seorang pembuat konten sebaiknya memiliki kreatifitas yang baik, terutama dalam membuat konten yang orisinil supaya dapat menarik audiens.
2. Memiliki Kemampuan Riset
Dalam membuat konten, pembuatnya tidak bisa asal-asalan, lho. Diperlukan kemampuan riset untuk mengolah informasi dan fakta menjadi sebuah konten yang relevan. Dengan begitu, konten yang diunggah dapat dipertanggungjawabkan kebenaran informasinya. Itulah mengapa, pembuat konten perlu terus mengasah kemampuan risetnya dengan baik.
3. Memahami Target Audiens
Pembuat konten harus bisa melihat dari kacamata audiens. Artinya, konten yang dibuat harus sesuai kebutuhan audiens. Itulah kenapa penting untuk memahami pain points atau kesulitan yang dialami audiens.
Nantinya, pembuat konten bisa membuat konten yang berisi solusi dari masalah yang dihadapi audiens. Dengan begitu, pembuat konten bisa menarik minat audiens sehingga dapat menaikkan engagement dan traffic.
4. Mampu Berkomunikasi dengan Baik
Sebagai seorang pembuat konten, ada saatnya Anda harus berkolaborasi dengan pembuat konten lain untuk membuat konten. Oleh sebab itu, salah satu kriteria content creator yang baik adalah memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik.
Kemampuan komunikasi penting dimiliki supaya proses pembuatan konten kolaborasi dapat berjalan lancar.
5. Mempunyai Manajemen Waktu yang Baik
Kemampuan mengatur waktu juga merupakan salah satu kriteria content creator yang baik. Apalagi, apabila konten yang dikerjakan ditujukan untuk beberapa klien.
Kemampuan manajemen waktu akan membantu pembuat konten dalam menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Utamanya, memudahkan Anda mengatur prioritas pekerjaan yang penting.
5 Skill yang Harus Dimiliki Content Creator
Ada beberapa skill yang harus dimiliki content creator.
1. Punya Keterampilan Fotografi dan Videografi
Seorang pembuat konten harus memiliki skill fotografi atau videografi. Sebab, foto atau video akan membuat konten menjadi menarik. Meskipun tidak harus menjepret foto sendiri, setidaknya seorang pembuat konten harus tahu manakan foto dan video terbaik yang akan digunakan di konten.
Sebagai contoh, jika Anda adalah seorang travel blogger, Anda bisa menyisipkan foto tempat wisata yang Anda review sehingga membuat konten lebih menarik minat audiens.
Jadi, skill ini tidak hanya wajib dimiliki oleh vlogger atau fotografer saja.
2. Memiliki Kemampuan Copywriting
Seorang pembuat konten wajib memiliki skill copywriting, utamanya untuk mereka yang bekerja untuk klien atau perusahaan yang ingin meningkatkan bisnis mereka.
Kenapa skill ini penting? Copywriting adalah teknik menjual produk lewat tulisan yang akan membujuk audiens untuk membeli produk atau layanan yang Anda tawarkan.
3. Menguasai Tools Pendukung
Tools pendukung diperlukan agar hasil konten lebih maksimal, baik yang sifatnya perangkat untuk menunjang produksi atau aplikasi penunjang lain.
Sebagai contoh, dalam cara membuat vlog dibutuhkan penguasaan peralatan yang digunakan seperti kamera, tripod, microphone, hingga aplikasi edit video untuk menghasilkan konten yang menarik.
4. Memahami Strategi SEO dan SEM
Seorang pembuat konten yang bergerak di bidang kepenulisan juga harus memiliki teknik SEO dan SEM yang baik. Alasannya, karya tulisan mereka akan mudah ditemukan audiens jika teroptimasi di hasil pencarian.
SEO adalah penggunaan teknik tertentu agar konten muncul di halaman pertama hasil pencarian. Sedangkan, SEM adalah penggunaan paid ads supaya konten dapat menjangkau audiens secara instan.
5. Mampu Mengoperasikan Analytics Tools
Pembuat konten tidak hanya harus bisa memasarkan kontennya saja, tetapi juga harus mampu mengoperasikan analytics tools.
Misalnya, kalau Anda menggunakan platform instagram, Anda harus menguasai Instagram Analytics tools. Tujuannya adalah untuk memantau dan mengevaluasi traffic konten yang sudah diunggah di platform tersebut.
Ketika pembuat konten bisa menggunakan analytics tools untuk menerapkan strategi marketing, maka tujuan pembuatan konten bisa lebih tepat sasaran.
Aksaralab
FOLLOW
Baca artikel menarik lainnya di – aksaralab.com
sumber : niagahoster.co.id