Memasuki era digital, cara belajar mulai berubah dari textbook-based atau berdasarkan buku sekolah beralih ke e-learning (electronic learning) atau pembelajaran elektronik. Tren belajar digital juga mulai beralih ke dalam satu genggaman, yaitu mobile learning. Mobile learning adalah pembelajaran dan pengajaran yang bisa diakses lewat gadget bersifat praktis atau bisa dibawa ke mana saja. Dalam hal ini, pembelajaran mobile bisa diakses lewat smartphone, tablet PC, maupun laptop.
Pembelajaran dalam bentuk digital
Pembelajaran mobile melibatkan proses pembelajaran dan pengajaran yang berbasis digital dan aplikasi. Mobile learning memanfaatkan aplikasi digital yang ada dalam gadget. Seperti aplikasi video, bahan belajar yang diletakkan di cloud atau komputasi awan. Serta aplikasi chat yang menjembatani komunikasi antara siswa dan guru.
Pembelajaran mobile berwujud dalam proses pembelajaran dan pengajaran berbentuk digital. Siswa dan guru dapat membuat dan membagikan presentasi pembelajaran, menonton dan mengunduh video instruksi pembelajaran, mengerjakan tes dan ulangan lewat smartphone atau laptop, bahkan ikut menjadi anggota kursus terbuka yang diikuti oleh ribuan siswa di seluruh dunia. Akses terhadap jurnal dan buku internasional juga lebih mudah untuk didapatkan.
Pentingnya mobile learning
Berkat mobile learning, siswa bisa belajar kapan saja dan di mana saja. Dalam pembelajaran dan pengajaran mobile learning, siswa bisa mengakses bahan belajar dimanapun dan kapan pun. Jadwal belajar siswa jadi lebih fleksibel dalam belajar dan sesuai dengan gaya belajar yang sesuai dengannya. Guru pun bisa dengan mudah memberikan bahan belajar ke siswa dan juga lebih mudah berkomunikasi dengan orang tua siswa.
Manfaat mobile learning yang lain adalah siswa jadi lebih familiar dengan pemikiran serba digital dan lebih terbiasa mengerjakan pekerjaannya lewat gadget. Dengan ini, siswa akan lebih familiar dan siap dengan teknologi dan internet yang sekarang telah menjadi persyaratan pekerjaan dan profesi.
Tingginya kebutuhan mobile learning
Di Asia Tenggara, kebutuhan pembelajaran secara mobile berpotensi lebih unggul dibandingkan dengan negara lain di dunia. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi dan pembelian smartphone di Asia Tenggara tergolong tinggi. Di Indonesia, industri pendidikan online telah menempati peringkat ke-delapan di dunia pada 2017 dengan permintaan pasar sebesar 25%.
Dalam kacamata bisnis, industri e-learning yang di dalamnya mencakup mobile learning mencakup jual beli software dan jasa e-learning. Selain itu, industri e-learning juga membutuhkan perusahaan yang mampu menyediakan jual beli jasa pembuatan Learning Management System (LMS).
Hal ini terbukti ketika Squline, perusahaan penyedia jasa pendidikan bahasa asing secara online, telah mengungkap statistik mengapa peminat mobile learning lebih banyak. Pembelajaran mobile learning memakan waktu 60% lebih singkat dibandingkan pembelajaran dengan cara konvensional. Mobile learning juga terbukti 25% hingga 60% lebih menarik minat belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional yang hanya menarik minat siswa sebanyak 8% hingga 10 % saja. Selain itu, mobile learning mampu membuat siswa belajar lima kali lebih banyak materi tanpa menambah waktu belajar.
Sangat menguntungkan industri bisnis
Dengan keuntungan yang dirasakan oleh pengguna, baik tenaga pengajar maupun siswa, mobile learning mampu mendatangkan keuntungan bagi perusahaan yang bergerak di industri e-learning. Pelatihan online yang diinvestasikan dalam setiap satuan dolar akan menghasilkan tiga puluh dolar nilai produktivitas. Perusahaan yang bergerak di industri e-learning juga menarik lebih banyak minat karyawan sebanyak 18%.
Selain itu, mobile learning atau e-learning tidak hanya menarik bagi bidang pendidikan saja. Perusahaan yang membutuhkan pembelajaran untuk pengembangan karyawannya juga bisa memanfaatkan jasa e-learning. Yang bisa dibeli lewat perusahaan yang ada di dalam industri e-learning.
Pembelajaran yang disediakan oleh perusahaan yang bergerak di ranah e-learning juga mendapatkan kepercayaan dari 72% lebih banyak instansi untuk meningkatkan daya saing karyawan dan perusahaannya untuk tetap mengikuti dinamika zaman yang berganti menjadi serba digital dan menaikkan skala perusahaannya ke arah global.
Oleh karena itu, telah banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-learning juga menyasarkan pasarnya ke arah business to business (B2B) dan mengalami kenaikan permintaan sebanyak 13% per tahun dari perusahaan yang menginginkan kualitasnya naik ke tingkat global.
Untuk itu, bagi Anda yang bisa melihat peluang bisnis ini, Anda bisa menarget industri e-learning atau mobile learning dan menjawab kebutuhan yang naik di tiap tahunnya dengan membuat perusahaan yang bergerak di industri ini. Dengan strategi yang matang, target yang bisa Anda capai akan optimal dan menguntungkan.
#mobilelearning # #leaning #mobile #development #digitaldevelopment #digitalmarketing #tren