Nggak pernah ada yang membayangkan penggunaan teknologi mobile di Indonesia bisa sebesar dan sekuat sekarang ini. Pada tahun 90an, perhatian semua perusahaan hanya tertuju pada teknologi fixed line. Telkom, salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia secara besar-besaran melakukan investasi dan kampanye untuk fixed line. Fixed line adalah masa depan mereka, waktu itu. Kini, Telkom mengandalkan sebagian pemasukannya dari anak usahanya Telkomsel yang fokus di mobile phone. Semuanya bergeser ke teknologi mobile.
Sama halnya dengan Yahoo Messenger, saya ingat sekali tahun 2004-2006an Yahoo Messenger begitu booming. Semua rekan-rekan saya selalu online menggunakan Yahoo Messenger. Semua bisa bercanda dan beraktivitas via Yahoo Messenger. Apa yang terjadi di tahun berikutnya adalah, Blackberry Messenger, WhatsApp Booming. Yahoo Messenger mulai ditinggalkan.
Apa yang kita lihat dari dua fenomena di atas adalah, terjadinya pergeseran pengguna dari teknologi satu ke teknologi yang lain. Mungkin tidak serta merta 100% bergeser, tapi mereka berhasil menggeser dominasi teknologi atau produk lama.
Pertanyaannya, kenapa pergeseran besar itu terjadi?
Kenapa satu teknologi atau produk bisa menggantikan yang lain? kenapa iPod menggeser produk MP3 player yang lain, kenapa iPhone bisa menggeser Symbian Nokia yang sangat mendominasi, bahkan kalau kita kembali ke zaman sebelumnya, kenapa mobil bisa menggeser kuda, kenapa buku menggeser batu tulis, kenapa konsep menetap menggeser konsep nomaden yang sangat marak di zaman itu. Dan semua fenomena pergeseran yang lain.
Satu kata kunci yang menyamakan semuanya adalah User Experience atau UX. UX tidak hanya dipandang sebagai User Interface, atau sesederhana Visual Design. UX lebih luas yaitu grand design dari seluruh aspek fundamental dari ide tersebut. Nilai tambahnya, manfaatnya, relevansinya, business modelnya, dll. Dan ini berbeda-beda hasilnya tergantung dengan konteksnya.
Kita ambil contoh fenomena mobile phone di Indonesia. Ada tiga komponen penting UX yang saya lihat mempengaruhi industri telekomunikasi. Pertama adalah harga, kedua mobility-nya, dan ketiga adalah platformnya. Untuk komponen kedua mobility, memang sulit dirubah oleh fixed line. Tapi kalau dilihat, komponen harga dan komponen platform sebenarnya masih bisa dimainkan oleh Fixed Line. Kalau kita lihat di US, hampir semua rumah memiliki Fixed Line phone. Karena disana harganya sangat murah. Fixed Line di US datang jauh hari sebelum mobile technology datang. Sehingga dari segi skala, Fixed Line sudah membangun infrastruktur di seluruh negeri, jauh sebelum infrastruktur teknologi mobile di bangun. Mengenai platform, Fixed Line disana juga membangun banyak layanan di atas teknologi Fixed Line ini, seperti internet, cable tv, dll. Semua usaha itupun masih tidak bisa mengalahkan gelombang teknologi mobile yang sangat kencang. Mobile tech berhasil membangun UX yang jauh lebih baik daripada fixed line. Di atas mobile tech banyak sekali sudah dibangun layanan-layanan, tidak hanya layanan internet tapi lebih dari itu berupa aplikasi-aplikasi yang jumlahnya jutaan bisa langsung dinikmati oleh end user.
Sudah sewajarnya Brand mulai beralih ke hal-hal yang fundamental seperti UX ini. Brand atau Product Owner tidak seharusnya hanya fokus ke kegiatan marketing saja. Tapi juga diharapkan fokus ke grand design dari Product tersebut.