Benchmarking: Arti, Manfaat, dan Cara Melakukannya untuk Bisnis

Kamu mungkin sering mendengar istilah benchmarking. Akan tetapi, tahukah kamu arti dari istilah tersebut? Benchmarking adalah istilah yang sering digunakan ketika membandingkan sesuatu dalam dunia bisnis.

Lalu, apa arti dan maksud dari benchmarking? Kapan istilah ini digunakan? Simak selengkapnya dalam artikel ini.

Mengenal Benchmarking

Benchmarking menurut The Balance Careers adalah proses membandingkan perusahaan. Ini dapat berupa perbandingan produk atau aspek internal lainnya dengan kompetitor atau dengan pasar yang lebih luas.

Benchmarking dapat diterapkan terhadap produk, proses, fungsi atau pendekatan apa pun dalam bisnis.

Titik fokus dalam perbandingan ini mencakup pengukuran waktu, kualitas, biaya, efektivitas, hingga kepuasan pelanggan.

Baca Juga: Alasan Memulai Blogging dan Tips Membuat Blog untuk Pemula

Ini adalah proses berkelanjutan yang dapat terus diandalkan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi berbagai kemungkinan masalah dalam kinerja dan operasional.

Proses ini dilakukan untuk memeriksa bagaimana kompetitor mencapai kinerja tingkat tinggi dan proses yang mereka gunakan untuk mempertahankan kesuksesan tersebut.

Pentingnya Benchmarking untuk Bisnis

Lalu, apa pentingnya proses benchmarking dalam dunia industri? Berikut beberapa di antaranya.

1. Menyusun target bisnis yang jelas dan strategi bisnis yang relevan


Target bisnis tidak hanya tercantum dalam visi misi perusahaan atau dalam berbagai bentuk evaluasi kinerja karyawan saja.

Kamu juga dapat menyusun target ini setelah melakukan benchmarking dengan kompetitor.

Target bisnis ini menurut Forbes termasuk beberapa hal berikut.

Mendefinisikan kesuksesan dalam kerangka waktu yang realistis.
Membangun strategi inovasi yang memberikan dampak dan mendukung kebutuhan bisnis perusahaan secara keseluruhan.
Memantau progress target bisnis sesuai dengan kinerja, perubahan pasar, dan perubahan lain dalam perusahaan.
Selain target bisnis, benchmarking juga dapat dimanfaatkan untuk menyusun strategi bisnis yang relevan.

Strategi ini harus menjabarkan kriteria umum bisnis tanpa menentukan produk, peluang kemitraan, atau target investasi.

Manfaat dari melakukan benchmarking secara berkala adalah membantumu meninjau strategi yang telah dibuat.

Baca Juga: Pentingnya Mobile Apps Untuk Bisnis Di Era Digital

Dengan begitu, kamu bisa memastikan apakah strategi tersebut telah sesuai dengan target bisnis dan kebutuhan konsumen saat ini.

2. Mengembangkan infrastruktur perusahaan


Infrastruktur perusahaan termasuk database hingga standar operasional yang berlaku di perusahaan. Semua aspek ini adalah hal yang dapat digunakan dalam proses benchmarking.

Infrastruktur yang lengkap dan didukung dengan standar operasional yang baik akan meningkatkan produktivitas perusahaan.

Karyawan akan lebih mudah berkomunikasi, mengambil keputusan, dan bertindak.

Ini adalah hal yang penting untuk kelangsungan sebuah perusahaan.

Artinya, benchmarking perlu dilakukan untuk mengetahui aspek apa saja dari perusahaan yang perlu dan bisa diperbaiki atau dikembangkan.

3. Memberikan motivasi kerja


Terkadang, kamu merasa pekerjaanmu hanya “jalan di tempat” saja. Tidak ada inovasi baru yang membuatmu bersemangat ketika bekerja.

Akibatnya, kamu mulai merasa bosan, jenuh, dan akhirnya mempengaruhi produktivitasmu dan tim.

Manfaat dari melakukan benchmarking adalah mengatasi stagnansi dalam bekerja.

Hal ini bisa dilakukan dengan mengevaluasi kinerjamu dan membandingkannya dengan tim atau dengan tim lain dalam perusahaan.

Kamu juga bisa melakukan benchmarking dengan menganalisis inovasi yang dilakukan oleh kompetitor. Kamu melihat aspek mana saja yang bisa diperbaiki oleh tim kamu dari hasil benchmarking tersebut.

4. Meningkatkan penjualan


Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, benchmarking adalah salah satu cara untuk menyusun strategi bisnis. Strategi bisnis yang relevan dapat meningkatkan penjualan secara efektif dan signifikan.

Artinya, ketika kamu melakukan benchmarking, kamu akan lebih memahami bagaimana bisnis dan performa penjualanmu yang sebenarnya.

Kamu dapat menganalisis bagaimana performa penjualanmu dibandingkan kompetitor.

Memahami hal ini dapat membantumu menyusun marketing campaign yang tepat untuk produkmu. Kamu juga bisa menyusun penawaran yang mungkin tidak ditawarkan oleh kompetitormu.

Baca Juga: Pentingnya Website untuk Perkembangan Bisnis Anda

Cara Melakukan Benchmarking

1. Analisis proses internal
Mulailah proses benchmarking dengan menganalisis proses internal perusahaanmu terlebih dahulu.

Bagaimana caramu menarik konsumen baru? Bagaimana caramu mempertahankan konsumen yang telah ada?

Kamu juga bisa mengajukan pertanyaan tentang pendekatan internal untuk menciptakan produk baru. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat produk dari awal hingga akhir? Bagaimana reaksi publik?

Setelah melakukan analisis ini, menentukan bagaimana proses benchmarking selanjutnya adalah hal yang bisa kamu lakukan.

2. Tentukan bagaimana proses benchmarking akan dilakukan
Setelah melakukan analisis internal dan mengidentifikasi kompetitor, kamu bisa menentukan bagaimana proses benchmarking akan dilakukan.

Kamu bisa memulainya dengan menentukan pendekatan apa yang akan kamu gunakan dalam proses benchmarking.

Kamu bisa melakukan pendekatan studi kasus, melakukan wawancara dengan pelaku bisnis di industri yang sama, atau melakukan penelitian lainnya yang terkait dengan bisnis dan marketing.

3. Tentukan target kesuksesan
Ada banyak aspek yang bisa diukur ketika melakukan benchmarking. Misalnya, satu perusahaan mungkin menemukan bahwa peningkatan traffic web berhubungan langsung dengan peningkatan penjualan.

Sebaliknya, perusahaan lain di industri yang sama mungkin menemukan bahwa peningkatan penjualan disebabkan oleh campaign yang dilakukan melalui media sosial.

Untuk itu, kamu harus menentukan target kesuksesan yang tepat.

Pendekatan apa yang digunakan oleh kompetitormu untuk menentukan target kesuksesannya? Apakah pendekatan tersebut juga dapat kamu gunakan untuk mengukur kesuksesanmu?

Pertimbangkanlah hal ini ketika kamu melakukan benchmarking.

4. Lakukan riset dan kumpulkan data sebanyaknya
Ini adalah bagian terpenting dari proses benchmarking. Selama tahap ini, kamu harus mengumpulkan bukti dan data yang mendukung hipotesis benchmarking yang kamu lakukan.

Seperti disebutkan di atas, kamu dapat mengumpulkan informasi melalui berbagai sumber. Studi kasus, wawancara, analisis data, dan sumber lain dapat membantumu.

Data-data tersebut dapat kamu gunakan dalam proses benchmarking untuk memberikan memberikan gambaran mengenai kompetitor.

5. Aplikasikan temuanmu
Setelah menemukan data dan menganalisisnya, kamu bisa mengaplikasikan hasil temuanmu sesuai dengan tujuan benchmarking yang dilakukan.

Kamu bisa mengembangkan produk baru, membuat konsep marketing yang lebih efektif, atau memperbarui proses internal sesuai dengan hasil dari benchmarking ini.

6. Trial and error
Ada hal yang perlu kamu ingat ketika melakukan benchmarking. Kamu harus memahami bahwa apa yang berhasil dilakukan oleh satu perusahaan tidak selamanya bisa diterapkan pada perusahaan lain.

Kamu mungkin bisa memutuskan untuk “mencuri” strategi yang berhasil dilakukan oleh kompetitormu. Akan tetapi, itu bukanlah tujuan dari benchmarking yang sebenarnya.

Dalam benchmarking, tujuanmu adalah menerapkan strategi yang kamu yakini akan membantu meningkatkan penjualan. Kamu bisa membuat perubahan berdasarkan hasil yang kamu dapatkan.

Oleh karena itu, butuh waktu yang tidak sebentar sampai kamu menemukan strategi yang tepat untuk meningkatkan penjualanmu.

Nah, itu dia informasi seputar arti, manfaat, hingga cara melakukan benchmarking.

Baca juga artikel lainnya aksaralab.com
Hastag : #benchmarking #strategibisnis #marketing #tips #digitalmarketing #agency

Follow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *